Rabu, 21 September 2011

MEMBACA KONSPIRASI TERORIS

Publik kembali dibuat tersentak dengan adanya ledakan bom di masjid Az-Zikra, Cirebon, Jum'at (15/4). Kendati bom yang terjadi di masjid bukanlah yang pertama. Pada 12 tahun silam misalnya, tepatnya 26 April 1999, bom berdaya ledak rendah (low explosive) terjadi di masjid Istiqlal Jakarta. Selain itu, pada Kamis 23 Desember 2010 lalu, bom juga terjadi di lingkungan Masjid Syuhada Jogjakarta. Untuk peledakan kali ini sangat berbeda. Alasannya, pertama, sasaran peledakan berada di masjid lingkungan Markas Polresta Cirebon sebagai representasi dari simbol kepolisian RI. Kedua, terjadi di dalam masjid saat umat Islam hendak melakukan shalat Jum'at.
Untuk alasan pertama bisa dipahami jika memang sasarannya adalah institusi kepolisian yang selama ini gencar melakukan penumpasan teroris. Namun, untuk alasan kedua ini merupakan anomali (penyimpangan). Sebab, bagaimana logikanya orang yang hendak melakukan mati syahid justru membunuh saudara Muslim sendiri yang hendak melakukan shalat. Biasanya target pelaku bom ditujukan pada simbol-simbol Barat seperti Hotel J.W. Marriot, cafe tempat berkumpulnya orang-orang bule seperti di Bali, atau bisa juga tempat ibadah non-Muslim. Sebenarnya motif apa di balik teror bom masjid Az-Zikra ini?
Publik menduga-duga apakah bom kali ini merupakan fenomena munculnya kembali tunas-tunas teroris baru yang ingin menunjukkan eksistensinya. Atau bisa juga merupakan rekayasa intelejen untuk menjadikan isu terorisme ini selalu muncul. Atau mungkin juga ini pertanda munculnya gerakan ekstrim baru yang tidak berafiliasi pada gerakan teroris sebelumnya yang melihat umat Islam sendiri juga dilihatnya sebagai “kafir” sehingga halal untuk dibunuh.
Banyak menduga bahwa bom di Cirebon ini kental dengan nuansa rekayasa intelejen. Alasannya, seperti juga bom-bom sebelumnya yang terjadi di masjid, tidak jelas siapa dalangnya. Aparat intelejen berkepentingan untuk selalu memunculkan isu terorisme ini agar selalu jadi momok menakutkan. Apalagi sekarang RUU Intelejen masih digodok di DPR, jadi memerlukan support  yang lebih besar. Sekarang aparat intelejen tidak bisa melakukan penangkapan, penyadapan dan lain-lain seenaknya, sehingga diciptakanlah kejadian seoalah-olah sedang chaos. Dugaan ini apakah benar, sangat sulit diverifikasi karena aksi intelejen sifatnya sumir.
Bom di Cirebon ini bisa juga menjadi tanda eksistensi generasi baru teroris telah muncul. Sejak Amrozi cs dan sejumlah tokoh-tokoh kunci teroris ditangkap atau tewas relatif jaringan teroris di Indonesia kocar-kacir. Yang terbaru pun ketika mereka mencoba membuat basis baru di Aceh juga terendus oleh aparat Densus 88, sejumlah pimpinan dan pengikutnya ditangkap atau tewas. Persis pergerakan teroris semakin sulit. Namun, hal ini bukan berarti penumpasan teroris tuntas. Muncul modus-modus baru dengan melancarkan bom buku misalnya. Mereka tidak terorganisir dan sendiri-sendiri (alone wolf) atau bisa juga terorganisir tapi melakukan aksinya sendiri-sendiri. Teori aksi mereka didasarkan pada ide bahwa negara, atau bentuk kekuasaan politik apapun, yang tidak sesuai syariat Islam (thagut) dan mendukung Barat dalam menyerang Islam, bukan hanya dihilangkan, tapi juga harus dihancurkan.
Namun, siapa pun dan apapun motifnya melakukan bom bunuh diri di dalam masjid sangatlah tidak bisa dibenarkan. Apalagi pelakunya diketahui sebagai Muslim. Ini semakin memperburuk citra Islam yang oleh mayoritas kalangan Barat dikenal sebagai agama teroris, tidak toleran dan anti demokrasi. Padahal Islam melarang keras umatnya untuk membuat kerusakan di muka bumi, termasuk melakukan bunuh diri. Bahkan, Rasul Muhammad Saw. dalam suasana perang pun melarang untuk merusak tempat ibadah non-Muslim, membunuh binatang, anak-anak dan perempuan.
Semakin maraknya ide-ide kekerasan yang diusung sebagian gerakan Islam menjadi tantangan Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, PERSIS, dan lainnya yang memang sudah terbukti melakukan gerakan Islam kultural, untuk semakin mendampingi umatnya agar tidak terpengaruh ajaran anarkisme yang dibalut baju agama. Ajaran-ajaran utama, seperti tasamuh, dakwah bil hikmah wal mau'idzah hasanah, amar ma'ruf, ta'awun, berlomba-lomba dalam kebaikan dan yang lainnya menjadi sangat relevan. Dengan demikian, Islam benar-benar menjadi agama rahmatan lil 'alamin, pelindung dan rahmat bagi semua golongan. Namun, bagaimana Islam akan dikenal sebagai agama rahmatan lil 'alamin jika umatnya dikenal sebagai pelaku aksi bom dan kekerasan. Kalau demikian kenyataannya, benar sinyalemen nabi ratusan tahun lalu bahwa akan datang suatu masa bahwa al-Islamu mahjubun bi al- Muslimin, kemajuan dan keunggulan Islam terhalang oleh perilaku buruk umatnya sendiri. Wa Allahu a'lam bi al-shawab.
 

BENCANA DAMPAK DARI KESENGAJAAN

 Sudah cukup banyak air mata mengalir dari tangisan warga korban bencana alam. Dan itu serasa belum hilang, bahkan bisa dikatakan, air mata itu masih basah belum hilang dan hampir mengering.
  Rentetan peristiwa bencana alam rasanya belum hilang dari ingatan kita. Tercatat dari mulai gempa yang terjadi pada saat warga sedang menunaikan ibadah puasa pada 2 September 2009. Itu belum juga reda, merangkai ke bencana lain baik yang skala besar maupun kecil terus silih berganti.
 Begitu pula dengan bencana alam longsor yang berskala lokal di Mandalawangi Kecamatan Kadungora awal 2003.  Sebelumnya muncul bencana meletusnya Gunung Papandayan pada awal 2002. Malah, Jumat 6 Mei 2011 lalu, berawal dari hujan turun sejak pukul 13.00. yang tidak berhenti mengguyur kawasan Garut selatan, seusai warga setempat melaksanakan Shalat Jum'at.
 Karena curah hujan cukup tinggi secara terus menerus, yang merata diwilayah Garut Selatan, khususnya di enam Kecamatan. Bencana banjir dan longsor tidak dapat dielakan. Lumpur yang berasal dari gunung yang sudah gundul akibat penebangan liar, terseret air bah  kemudian spontan menerjang perumahan warga yang ada di Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, Cisompet, Cibalong, Pakenjeng dan Mekar mukti.
 Semua bencana alam nampaknya sangat kompleks dan banyak hal yang mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan longsor. Bila kita telaah dan kaji, baik peristiwa itu disebabkan oleh  fenomena alam, seperti musim hujan yang tidak menentu, pemanasan Global (Global Warming). Curah hujan yang cukup tinggi juga tidak luput dari akibat perilaku atau perbuatan manusia. Sementara akibat perilaku atau perbuatan manusia ada 2 (dua) faktor, yaitu:
1.Faktor ketidak sengajaan
2.Faktor kesengajaan
Ketidak sengajaan, misalnya masyarakat,membangun rumah tanpa menghiraukan aturan yang ditentukan oleh pemerintah seperti mendirikannya di tebing yang memiliki ketinggian  yang terjal melebihi aturan peruntukan, sehingga dapat merubah kontur tanah. Kemudian melakukan penebangan pohon agar lahannya bisa dipakai untuk membangun rumah. Hal ini merupakan fakta dilapangan,akibat kemampuan ekonomi masyarakat yang sangat kurang sehingga membangun rumah didaerah-daerah yang menurut ahli geologi sangat rawan, seperti d daerah bantaran sungai, tebing-tebing dan sebagainya.
     Begitu pula wilayah resapan air kini semakin menyempit, akibat adanya pembangunan rumah penduduk dikampung-kampung serta halaman rumah, termasuk gang - gang  ditembok. Hal ini tidak terjadi di perkotaan saja, tetapi  jalan-jalan desa nyaris sama. 
Faktor kesengajaan, seperti perambahan atau pencurian kayu diwilayah hutan konservasi dan hutan lindung, termasuk yang terjadi di Gunung Mandalawangi dan   diwilayah enam Kecamatan di Garut Selatan, terus berlangsung tanpa memikirkan keseimbangan alam.  Ini diindikasikan adanya perbuatan atau ulah segelintir manusia yang melakukan penebangan yang tidak bertanggung jawab.
Akibat perilaku sebagian manusia yang mengaruk keuntungan, namun berdampak kepada kerusakan alam dan menimbulkan kerugian banyak orang yang sama sekali tidak berdosa terhadap keruskan alam tersebut
Disisi lain ada beberapa wilayah yang memerlukan penanganan segera karena akibat banjir dan longsor beberapa aliran sungai terjadi pendangkalan, ditambah  tembok-tembok pengaman aliran sungai yang rusak serta kondisi tebing-tebing yang sudah belah-belah, sehingga bila turun hujan lebat berdampak sama karena sungai menjadi dangkal dan terhalang oleh rerutuhan tembok ( kirmir) tersebut.
    Selebihnya perbuatan perambahan hutan atau illegal loging juga diprediksi akibat dari dampak ekonomi, sulitnya mencari nafkah sehingga berdampak banyak pengangguran. 
    Semuanya bisa saja terjadi. Tapi yang perlu untuk diingat kerusakan alam sebagian besar akibat ulah manusia sendiri.-****

Penulis pemerhati lingkungan hidup dan tinggal di Garut.

Rabu, 06 April 2011

KERETA SENJA

Tak terasa Kereta Api Senja yang membawaku ke Yogja sudah hampir tiba. Tepat pkl. 6.30 saat itu, kereta sudah masuk Stasion Tugu Yogja. Udara panas terasa menjalar membuat keringat bercucuran.

Terasa ramai di stasion itu, walau pagi baru saja merangkak. Suara pedagang dan gemuruh mesin kereta terdengar jelas di telinga ini. Saat aku berada di luar kereta, HP berdering. Ternyata Nuniek perempuan Yogja yang aku kenal lewat FB beberapa waktu lalu, menanyakan sudah sampai mana. Sambil tersenyum kecil aku balas SMS itu.

Sambil menunggu waktu, aku sengaja berjalan kaki. Langit di atas Mallioboro pagi itu terlihat amat indah, beberapa gores awan putih nampak menghiasinya. Sesekali kuseka keringat yang membasahi wajah, dan di sebuah kedai kecil aku istirahat. Kupesan kopi hitam, rasanya ingin sekali merokok.

Saat kuisap rokok yang baru saja kubakar, kembali HP berdering. Perempuan Yogja yang sudah membuat gila hati ini kembali bertanya sudah sampai mana. Aku kembali tersenyum, sambil kuhabiskan sisa kopi yang tinggal setengahnya lagi. Aku naik taxi menuju rumah Nuniek.

Selama di jalan, terbayang raut wajah perempuan yang baru kukenal lewat dunia maya itu. Seakan perempuan yang berwajah cantik dan memiliki rambut sedikit ikal itu tak jauh berada dihadapan mata ini, tapi sayang lamunanku buyar ketika sopir taxi menghentikan mobil yang kutampangi di depan sebuah rumah megah yang bercat tembok putih. Aku berdiri sesaat setelah keluar dari taxi, kuperhatikan rumah yang ada dihadapan ku itu. Kulihat nomor rumahnya…..oh benar ini rumah yang aku tuju.

Mentari sudah mulai berada di atas gunung saat itu, namun udara panas begitu menyiksa membuat aku seperti bermandikan keringat. Sepasang burung kecil di atas sana terbang seakan tengah menikmati suasana pagi yang teramat cerah. Aku menatapnya sejenak, tak terasa muncul rasa cemburu melihat kebahagiaan sepasang burung kecil yang tengah menikmati suasana pagi itu.

Kuambil Hp lalu ku sms. Tak lama kemudian muncul seorang perembuan setengah baya. Dia menyuruhku masuk sambil tersenyum ramah sekali.
     “ Silahkan masuk….”
Aku tersenyum membalasnya. Lalu kuikuti perempuan itu dari belakang, lalu untuk yang kedua kalinya perempuan itu melemparkan senyum sambil mempersilahkan aku untuk duduk setelah berada di ruang tamu.
Sesaat aku terpaku melihat penataan ruangan yang begitu rapih dan indah. Sebuah photo keluarga yang berukuran besar terpampang di tembok ruangan itu. Aku menghampirinya, photo perempuan itu berada ditengah tengah keluarganya.
     “ Hem….”
Aku kaget dan tersentak. Ternyata perempuan yang selama ini  membuat gila hati ku 
 Sudah berada dibelakang ku.
     “ Apa kabar kang mas ? menyodorkan tanganya. “ Cape yah ? “
     “Baik…aku baik baik saja. “ sambil kujabat tanganya. Aku nervous juga. “ Rasanya kalau untuk bertemu bidadari seperti dikau perjalanan sejauh apa pun tak akan pernah membuat cape.”

Kami duduk berdua di Sofa. Tak lama kemudian perempuan yang tadi muncul membawakan segelas kopi hitam, lalu disimpan di meja.
     “ Itu photo keluarga ku dulu. “ katanya sambil menyilahkan aku untuk meminum kopi yang sudah berada di atas meja.
     “ O…ya ? tapi kenapa sekarang….?”
     “ Ah.. itu mah kehendak Tuhan saja kang mas, takdir nya harus seperti ini mungkin. Dah…ah jangan bahas yang itu. “
     “ O…ya sorry. “ kataku sambil meneguk kopi. “ Rasanya aku rindu sekali untuk menikmati indahnya Parang teritis, mau kan kesana ? “
Perempuan itu tersenyum cantik sekali, dan aku sempat menikmati keindahan senyumanya sejenak.

Saat unjuk pkl. 9, kami berdua berangkat menuju pantai parang teritis. Sebuah mobil Blazer berwarna Silver meluncur. Aku mengemudikan mobil milik perempuan yang tengah duduk santai disebelahku. Sebuah kaca mata hitam menutupi sebagian wajahnya. Berkali kali aku melirik dengan ujung mata melihat kecantikan perempuan yang kini seakan sudah menjadi milikku.

Mobil terus melaju kea rah Selatan dengan kecepatan yang sedikit santai. Sementara Nuniek tak henti hentinya bercerita tentang pertemuan yang baru pertama kali ini, dan aku Cuma senyum sambil asik mengendalikan mobil.

Sangat ramai suasana di Pantai Parang teritis saat itu, maklum hari libur. Kami berdua menyusuri sepanjang pasir putih yang sekali kali airnya menjilati sepasang kaki kami. Dan di sebuah tempat yang agak teduh kami duduk menikmati pemandangan alam yang begitu sempurnanya. Tak terasa dari mulut ini berkali kali menganggungkan Sang Pencipta yang telah menciptakan semua Langit, bumi serta segala isinya.
Nuniek menyandarkan kepalanya di pundak ku, dan rambutnya yang harum berkali kali membelai wajahku ditiup angin pantai yang lembut. Lalu jemariku tanpa disuruh membelai rambut indah yang seakan hendak menenggelamkan anganku saat itu.

Sungguh tak terasa waktu seakan begitu cepat berlalu dari hadapanku. Matahari yang memerah sudah berada hampir di ufuk barat, rasanya aku ingin memperlambat waktu.
     “ Kang mas….kita akan berpisah lagi “ katanya sedikit lemah suaranya.
     “ Berpisah sementara kan ? “ jawabku sambil kubelai wajahnya penuh lembut. “ Kita hanya berpisah sementara, percayalah walau kita jauh tapi hati kita selalu dekat, sedekat gula dan manisnya atau sedekat pantai Parang teritis dan ombaknya. Percayalah. “
Wajah yang lembut itu tengadah menatapku seakan minta kepastian, dan aku berkali kali mengatakan kepastian padanya.

Saat matahari tenggelam didasar Pantai, kulihat butiran air mata membasahi kelopak mata perempuan itu. Apalagi saat Kereta Senja yang kutumpangi melaju, perempuan itu terus berdiri di Stasion Yogja dengan mata penuh air mata. Kereta terus melaju dan perempuan itu pun tak lagi nampak dihadapan mataku.-

SELAPUT MENDUNG DIPAGIHARI

CERBUNG
Bagian satu
Andai ada rasa haru dalam bahagia, andai ada rasa cinta dalam benci dan andai ada rumput hijau di padang tandus….ah… realita itu sulit sekali untuk terjadi.  Mungkin itu akan terjadi dikala semua manusia sudah musnah ditelan kehancuran.

Memang tak akan ada kebahagiaan tanpa penderitaan, tak akan ada kemajuan tanpa usaha juga tak akan ada cinta tanpa penderitaan. Itu semuanya rumus dalam sebuah kehidupan, dan semua orang pun pasti akan mengalami hal yang sama. Tapi bagi Iwan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA kls 3, dia tak pernah merasakan kepahitan ataupun penderitaan selama hidupnya. 
Dia dilahirkan di kalangan keluarga yang benar benar maju, bapaknya yang seorang pejabat tak pernah kekurangan oleh materi. Sehingga Iwan pun anak satu satu nya ini tak pernah merasakan sedikitpun kesulitan dalam kehidupanya. Apa pun yang diinginkanya tak pernah ditolak oleh kedua orang tuanya.

Tapi sayang, mengapa tiba tiba saja langit yang cerah itu mendadak mendung dan diliputi awan hitam. Begitu pula rumput yang hijau itu tiba tiba layu dan kering ?
Memang semua itu merupakan hukum alam yang logis atau Takdir dari sang Pencipta. Begitu pula yang dialami Iwan dan keluarganya, dia baru merasakan arti hidup yang sebenarnya. Itu terjadi menimpa keluarga Iwan ketika orang tuanya yang Pejabat tinggi terseret kasus hukum karena korupsi. Lalu apakah sekarang Iwan masih bisa berperan sebagai Pendekar atau sebaliknya ?

Sejak kejadian itu, banyak sekali perubahan yang menimpa keluarga Iwan. Bahkan Iwan sendiri yang sebentar lagi akan memasuki UAS BM terpaksa berhenti meninggalkan bangku sekolahnya juga harus berpisah dengan teman temanya. Kini realita itu dirasakan Iwan sebagai pukulan yang sangat dahsyat, bahkan lebih dari itu ,kejadian tersebut mampu merubah keadaan jiwa Iwan. Dia benar benar frustasi dalam segalanya.

Sehari…dua hari terus berlalu, dan kehidupan keluarga Iwan semakin tambah hancur. Apalagi menghadapi beban menthal yang dialami semua keluarganya. Ahirnya walau harus membawa sejuta kepedihan dalam lubuk hatinya, Iwan pergi meninggalkan rumahnya.
Entah kemana dia harus pergi…..entah kemana dia harus mencari perlindungan dan entah kemana dia harus mencari tempat untuk mengadu. Langit tak mau lagi berseri….Rembulan tak mau lagi diajak bercanda juga mentari dan sejuta bintang, mereka tak mau lagi diajak bercumbu.
Iwan tak habis fikir, mungkinkan mentari akan bersinar dikala dunia sedang dilanda gelap ? Atau akan kah rembulan berseri manakala bintang bintang tak berkedip satu pun juga ? Ah….terlalu realita ini.

Kini keadaan keluarga Iwan bener bener hancur dalam segalanya. Dimata masyarakat sudah tidak ada lagi kepercayaan, bahkan hampir semua bibir seakan mencibir jika bertemu dengan mereka. Sementara Iwan, setelah meninggalkan bangku sekolahnya dia mencoba berperang melawan untuk mempertahankan hidupnya. Dia terdampar di Ibu Kota tanpa membawa apa apa.

Ditempuhnya sepanjang lorong gelap yang becek dan pengap. Sesekali dia harus mengutuk dirinya.
     “ Ya Allah….kemana aku harus pergi ? “ lelaki itu mengeluh sambil duduk termangu di emper kaki lima.

Saat malam sudah hamper larut, Iwan masih termangu di emper kaki lima. Sepasang gelandangan  tengah menanak nasi tak jauh dari nya. Lalu Iwan memperhatikanya penuh teliti, dalam hatinya dia berkata, “ Haruskah aku ikut tidur disini bersama mereka ? Ya Tuhan bantulah hamba Mu ini. Selamatkan aku dari musibah yang tengah kuhadapi sekarang ini. “

Kedua gelandangan itu merasa terus diperhatikan Iwan, lalu gelandangan yang lakinya menghampiri.
     “ Hai anak muda, kenapa kau ada disini ? “ sapanya seperti membentak. “ Apa kau mendapat kesulitan ? “

Hati Iwan merasa tergugah mendengar pertanyaan yang terahir dari gelandangan itu. Rupanya seorang gelandangan pun masih memiliki sifat sifat mulia yang terpuji, bahkan jarang dimiliki oleh manusia yang beradab. “ Ah… sangat baik hati gelandangan itu “ fikir Iwan.
     “ Hai anak muda, kenapa kau ada disini ? “ kembali gelandangan setengah baya itu membentak Iwan dengan pertanyaan yang sama.
     “ Oh…aku…aku…” Iwan gemetar.
     “ Kenapa ? ayo katakana “
     “ Aku tak  apa apa….”
     “ Tak apa apa ?” si gelandangan ternganga. “ Kalau tidak ada apa apa kenapa kau ada di tempat seperti ini ? Oh… rupanya kau pendatang baru yah ? dari mana ? Jawa…Madura atau Kalimantan ?
     “ Nama saya Iwan Pak, saya datang dari Jawa Barat.”
     “ Oh….tapi kenapa kau sampai berada di tempat seperti ini ? “ Gelandangan itu kembali bertanya. “ lalu sekarang kau mau kemana ? “
     “ Entahlah pak, saya bingung tak punya tujuan. “ 
     “ kalau begitu kau tidur saja dulu disini, dan besok pagi setelah matahari terbit kau boleh pergi. “

Memang untuk saat saat seperti sekarang ini Iwan sangat membutuhkan pertolongan, dari siapapun pertolongan itu sangat diharapkanya. Lalu sekarang pertolongan itu datang dari seorang gelandangan.

Nasi yang tengah dinanak didalam sebuah kaleng bekas cet, membuat perut Iwan yang memang sedang dililit lapar bertambah semakin lapar saja.Apalagi di atas nasi itu ditumpangi beberapa ikan asin, sehingga aromanya tercium menambah lapar saja perut lelaki muda itu.
     
     “ Baiklah anak muda, mungkin kau belum makan. “ kembali si gelandangan yang baik hati itu membuyarkan lamunan Iwan, sehingga Iwan tergagap gagap.
     “ Oh…iya…iya pak. “
     “ Tunggu sebentar, nanti kita makan bersama sama.”

Rupanya sudah lama mereka jadi gelandangan, hal itu dilihat dari cara kehidupan serta pakaian nya yang sudah tidak keruan. Namun kayaknya mereka lebih bahagia hidupnya dibanding orang orang yang selalu hidup mewah dengan rumah bertingkat hasil dari korupsi.

Sungguh mereka bisa hidup bahagia dimanapun juga, tidak ambisius, tidak pernah mengeluh, tidak pernah dikejar kejar rasa takut. Dimana saja mereka bisa hidup dengan damai, di kolong jembatan, di emper toko bahkan di gang gang kecil yang bau apek pun mereka bisa nyenyak tidur.

Iwan teringat saat dia masih aktif di pramuka, dia pun pernah seperti mereka, Tidur di bukit sambil menanak nasi di kaleng. Ah….hati pemuda itu jadi tergugah akan masa lalunya di saat jaya. Namun sekarang, apalagi yang bisa dia banggakan ? Harta ? sudah musnah. Pangkat dan jabatan ayahnya ? juga sudah tiada….lalu apa lagi yang masih tersisa dalam hidupnya sekarang ini ? Memang begitulah sifat dan kebiasaan manusia, penyesalan selalu datang di ahir segalanya.
    
      “ Hai anak muda, jangan ngelamun saja. Ayo kita makan mumpung masih hangat segalanya. “

Tanpa menunggu ajakan yang kedua kalinya, Iwan segera mengambil nasi liwet dihadapanya dengan menggunakan tutup kaleng bekas sebagai alas nya. Dilalapnya dengan lahap nasi itu, lalu setelah itu Iwan tertidur pulas.

Manakala fajar sudah mulai menyingsing, dia berkemas kemas untuk meninggalkan tempat itu. Namun dalam hatinya Iwan bingung, tempat mana lagi yang harus dan akan ditujunya nanti ? Sementara sepasang kakinya sudah terasa sakit dan pegal. Tapi jauh di lubuk hati pemuda itu masih tersisa rasa optimis.Dia yakin, suatu saat nanti dia pasti akan bisa kembali menggapai segalanya.

Ditempuhnya sepanjang jalan yang sudah mulai dibanjiri kendaraan dan pejalan kaki. Dipinggiran sebuah toko yang belum buka, dia berhenti melepaskan cape dan rasa pegal yang sudah mulai menjarah sepasang kakinya. Tak sadar dibukanya kantong yang dia bawa dari rumahnya, oh isinya Cuma beberapa potong pakaian saja serta sebuah album photo yang kecil. Lalu dibukanya album itu satu persatu, terpampang wajah wajah yang sangat dia cintai termasuk photo seorang gadis teman sekelasnya. Anita nama perempuan itu.  Seorang gadis yang benar benar sudah singgah dalam hatinya. Ditatapnya photo gadis itu lama sekali, tanpa disadari beberapa tetes air membasahi kelopak matanya.
Teriknya udara terasa membakar tubuh Iwan, padahal saat itu waktu masih teramat pagi. Dengan sebuah saputangan dekil, dihapusnya butiran butiran keringat yang terus membasahi sekujur tubuhnya. 
     
     “ Ya Allah….bantulah hamba Mu yang lemah ini, tunjukan jalan yang lurus serta berikan kekuatan.”
Kini kehancuran seakan benar benar sudah tiba dihadapan Iwan, dan kebahagiaan yang dulu pernah singgah dalam kehidupanya kini benar benar sudah sirna dan tidak mungkin akan kembali lagi. Lalu mungkinkah kebahagiaan akan kembali datang menyapanya ?

Pada hakekatnya, semua manusia yang hidup di atas bumi ini menginginkan kebahagiaan yang abadi. Tapi Tuhan tidak demikian, Dia sungguh adil dan bijaksana. Segala sesuatunya telah diatur sedemikian rupa Memang ada sebagian orang berpendapat, bahwa Takdir itu tidak selamanya datang dari Tuhan, termasuk yang dialami oleh keluarga Iwan. 

Dengan tubuh yang bermandikan keringat, Iwan terus melangkahkan kakinya dengan tujuan yang tidak tentu. Beberapa anak sekolahan sudah mulai berhamburan menuju sekolahnya masing masing. Iwan benar benar tergugah hatinya, ingat akan masa masa lalunya disaat dia masih jadi anak yang terpandang. Dia benar benar protes terhadap kenyataan yang dialaminya sekarang ini, “ Ibu…akan kah aku kembali seperti mereka ? akan kah aku bisa kembali mencicipi kebahagiaan seperti yang sudah Tuhan berikan dulu pada kita ? “ Kembali sepasang matanya dibasahi air bening.

Sambil mencucurkan air matanya dia terus berjalan. Dan manakala dia berhenti dia berada didepan sebuah Toko Cina. Lalu dalam hatinya timbul keinginan untuk coba coba mencari pekerjaan. Dia memasuki toko itu  dengan sisa keberanianya dia melamar untuk menjadi pembantu. Namun sayang dia tidak diterimanya dengan alasan  tidak membutuhkan tenaga baru.
Dengan membawa kekalahan, Iwan kembali berjalan meninggalkan Toko itu. Lalu kembali beberapa toko dimasukinya. Namun sayang jawabanya hampir sama, belum membutuhkan tenaga baru. Sakit sekali perasaan yang ada di hati Iwan, namun dia tetap optimis. Dia tidak mau tersandung kesalahan yang kedua kalinya..(bersambung).-
   

WIKILEAKS GELITIK POLITIK INDONESIA

Panggung politik tanah air memang kini tengah diterpa suhu yang menghangat, bahkan cenderung tak henti nya memunculkan isu yang sangat kental nuansa keberpihakan akan suatu golongan. Belum meredanya isu mafia pajak dan goyahnya koalisi di sekretariat gabungan parpol pendukung pemerintah, baru-baru ini situs informasi internasional “wikileaks” sedikit mencemooh posisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya informasi mengenai adanya penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan presiden SBY menjadi headline di harian besar Australia “The Age dan Sidney Morning Herald”.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, ada sekitar 3.000 dokumen yang berkaitan dengan Indonesia bocor di situs Wikileaks. Dokumen-dokumen tersebut dikatakan berasal dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah mengumpulkan, mempelajari, dan mengklasifikasi dokumen tersebut, mulai dari rahasia hingga tidak rahasia. "Sudah ada tim yang bertugas menangani ini," kata Tifatul baru-baru ini kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta,seperti dilansir detik.com.
Tim tersebut di bawah koordinasi Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) yang dipimpin Djoko Suyanto. Tifatul mengatakan, Kemenko Polhukam belum memberikan tenggat waktu kepada tim tersebut.
Pemerintah Indonesia, sambungnya, akan memberikan klarifikasi atas dokumen-dokumen yang bocor jika berisi hal yang tidak akurat. "Kalau propaganda dan sebagainya, kita harus jawab, kan," kata Tifatul.
Disisi lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menanggapi langsung pemberitaan The Age dan Sydney Morning Herald yang memuat dokumen surat kawat Kedubes AS di Jakarta yang dibocorkan WikiLeaks. Dalam kawat itu disebutkan SBY melakukan "menyalahgunakan kekuasaan", yang kemudian jadi headline dua media ini. Dalam pernyataannya, Presiden meminta, jajaran pemerintah tetap konsentrasi penuh menjalankan program.
"Terakhir barangkali sebagian dari saudara mengikuti pemberitaan dua koran Australia menyangkut diri saya dan sejumlah tokoh nasional," kata SBY di Istana Bogor, Senin 14 Maret 2011. "Saya ingin ucapkan terima kasih atas komentar-komentar yang disampaikan oleh Saudara-saudara", sebagimana dikutip viva news.
"Saya bangga tidak perlu kita terus menerus ikut dalam kegaduhan ini. Banyak yang lebih penting soalnya," kata SBY. 
Selanjutnya presiden yang disebut wikileaks sebagi thinking general ini meminta, jangan ada yang reaktif, emosional. "Saya akan menggunakan hak saya untuk mendapatkan keadilan dengan cara-cara yang demokratis. Tentunya nanti akan tahu siapa yang sungguh demokratis dan siapa yang tidak," ujarnya. 
"Siapa yang main tuduh main lapor, main hakim di dalam media massa, di dalam diplomasi, yang sungguh merugikan nama baik seseorang, yang boleh disebut sebagai character assasination. Tapi biarlah akan saya selesaikan dengan baik. Dengan tetap mengutamakan situasi di negeri ini untuk tetap kita menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggungjawabkan. Percayalah apa yang saya lakukan, akan tetap menjaga integritas tugas sebagai pemimpin negeri ini," lanjut presdien SBY. 
Salah satu bocoran WikiLeaks, yang dihimpun oleh The Age, menuding bahwa tak lama setelah menjadi presiden pada 2004, Yudhoyono turut campur dalam penanganan sebuah kasus yang melibatkan suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas.
Sementara itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat merilis pernyataan tertulis atas kontroversi berita bocoran WikiLeaks dari Australia, yang mendiskreditkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat Indonesia lainnya. Duta Besar AS, Scot Marciel, juga telah memberi pernyataan kepada pers saat dipanggil Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, untuk klarifikasi atas kontroversi itu. 
Menurut pernyataan Kedubes AS yang diterimaVIVAnews, Jumat, 11 Maret 2011, Deplu AS tidak mengomentari materi apapun, termasuk dokumen berkatagori rahasia, yang "mungkin telah dibocorkan." 
Namun, seperti dinyatakan Menlu Hillary Clinton, AS menyatakan penyesalan mendalam atas pengungkapan semua informasi yang sifatnya rahasia, termasuk pembicaraan pribadi antar mitra bicara atau penilaian atau pengamat pribadi para diplomat. 
"Pengungkapan informasi ini benar-benar sangat tidak bertanggungjawab. Kami melayangkan penyesalan paling mendalam kepada Presiden Yudhoyono dan rakyat Indonesia," demikian tanggapan Kedubes AS.  
Kebijakan luar negeri AS, menurut pernyataan itu, bukanlah berdasarkan laporan-laporan seperti yang disebut di atas, namun di Washington DC. "Kebijakan kami merupakan catatan publik, seperti yang direfleksikan dalam pernyataan dan tindakan kami di penjuru dunia," demikian pernyataan Kedubes AS. 
Pemerintah AS menilai, setiap pengungkapan informasi rahasia oleh WikiLeaks memiliki dampak yang buruk bagi para individu yang disebut dalam laporan yang bersangkutan dan juga mengganggu hubungan antar bangsa. "Berdasarkan potensi atas dampak itu, kami mengecam pengungkapan informasi tanpa izin dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya terulang kembali," demikian pernyataan itu. 
Kedubes AS juga menegaskan dukungan bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepemimpinan Presiden Yudhoyono bagi AS sangat vital dalam mendorong kemakmuran, memperluas kemitraan antar rakyat, dan mempererat kerjasama politik dan keamanan. 
Namun demikian, ditempat terpisah pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengatakan, ”Sejarah akan menang,” dalam wawancara dari lokasi yang tak diketahui dengan harian The Guardian di Inggris, Jumat (3/12/2010) seperti dikutip detik.com. ”Dunia akan terangkat ke tempat yang lebih baik. Akankah kita selamat? Itu tergantung Anda,” ujar warga Australia yang lama tinggal di Swedia dan kini diduga bersembunyi di suatu tempat di Inggris selatan ini.
***detik/viva/muller***

SMKN 1 GARUT CETAK SISWA SIAP PAKAI

Memiliki perjalanan panjang dalam hal peraihan prestasi dan itu tidak dapat dipungkiri hingga sekarang. Karena pada menjelang akhir 1960-an, Sekolan yang dikenal “ SMEAN “ ini dulunya, ternyata bukan sarat dengan prestasi belaka tetapi lebih dari itu. Salah satu contohnya, saat itu setiap ada event yang mempertandingkan masalah seni budaya sunda teruitama kesenian tradisionil, SMEAN Garut selalu menjadikan sangian berat bagi sekolah  sekolah lain di Jawa Barat. Hal disebabkan dengan seringnya meraih prestasi terbaik untuk tingkat Jabar.  Terutama untuk katagori, seni  tradisionil semecam “ gondang, Ketuk tilu, Calung  “ serta yang lainnya.
“ Sampai saat ini tetap kami pertahankan “, kata Kepala SMKN 1 Garut, Drs.H. dadang Johar Arifin,MM, saat menerima Cang Anwar dari Muller di ruang tamu Sekolahnya belum lama ini, saat itu ia didamping WakilKepala Bagian Humas, Ruchyat Syadili.S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Hj.Nena Juaresna,S.Pd. Namun untuk saat ini, tambahnya disesuaikan dengan perkembang jaman dimana anak  anak meminta ada tambahan. Yaitu untuk kesenian tradisionil, seperti yang diwariskan oleh para alumni terdahulu yang kini rata  rata usianya sudah diatas enam puluhan, diantaranya rampak sekar, reog, tari topeng, jaipongan dan jenis kesenian pop. Sedang untuk jenis kesenian reog, di SMKN 1 ini, personilnya semuanya wanita, dikarenakan banyaknya siswa wanita yang menuntut ilmu di sekolah kejuruan ini. 
“ Sekarang ada lebihnya, tidak sebatas untuk perayaan seperti perpisahan siswa yang khusus intern. Kini tim kesenian SMKN 1 Garut siap untuk tampil dimana saja di masyarakat yang memang memerlukannya “, tegas H. Dadang Johar. Malah, ada beberapa instansi serta dari kalangan masyarakat selalu memakai tim kesenian tersebut untuk  perayaan peresmian atau yang lainnya. “ Hal itu kami layani dengan baik karena untuk bekal anak  anak  serta pengalaman manggung “, ujarnya pula. Bukan hanya sebtas Garut, tetapi di tingkat Jawa Barat  pun pernah turut tampil di ekspo SMK, dengan mendapat sambutan positif. 
Sementara motifasi yang diberikan kepada para siswa dalam hal kesenian ini yang kini sudah menjadi salah satu bagian di kurikulum tersebut, agar mereka lebih cinta terhadap kesenian tradisionil yang merupakan warisan dari para orang tua. Tetapi tidak melewatkan kesenian modern yang kini ada. Kesenian , merupakansalah satu faktor yang menunjang kelulusan.
“ Sehingga dengan sendirinya para siswa sudah mengerti betapa pentingnya  belajar kesenian di sekolah “, tegas Ruchyat Syadili menambahkan. Seraya ia pun menjelaskan pula, untuk tenaga pelatih yang mengajarkan masalah kesenian tersebut, semuanya merupakan guru  guru yang ada di SMKN1. Baik itu sebagai guru tetap yang berpredikat PNS maupun honorer. Kelebihan lain dari SMKN 1 ini mengenai kesenian, terutama tradisionil, para siswa bukan hanya sebatas diajarkan “ nembang “ atau menari sunda, tetapi diharuskan pula bisa memainkan instrumennya. Tujuannya, agar mereka tidak akan mengalami kesulitan apabila disaat mentas kemudian kekurangan personil yang bisa menabuh gamelan dan yang lainnya.
Pelajran kesenian ini berlaku untuk semua kelas tanpa ada kecuali, dan dilaksanakan setiap Sabtu untuk mengikutinya. Kecuali apabila akan mengikuti sebuah kejuaraan atau pagelaran, jadwal latiahnya ditambah, bisa setiap hari selepas jam pelajaran formal lainnya.
Pesatnya perkembangan kesiswaan dan peningkatan program membelajaran di SMKN 1 ini setelah adanya kepemimpina, Drs.H.dadang Johar Arifin, MM. Hal itu diakui oleh semua guru dan siswa. Kemudian yang menjadi visinya menciptakan ” Terwujudnya SMKN 1 Garut menjadi SMK unggulan di tingkat nasional maupun internasional di tahun 2014 “. Nampaknya menuangkan visi tersebut tidak asal dan berlebihan, sebab akreditasi yang berhasil diraih oleh sekolah dan menjadi mata pelajaran khusus bagi siswanya. Diantaranya, kompetisi keahlian Multi Media berhasil B,kompetisi keahlian Administrasi perkantoran nilai A,dibindang keahlian akutansi, sama, A, kompetisi bidang penjualan,B,Bidang keahlian teknik computer dan jaringan nilainya sedang diproses, kompetisi bidang broadcasting serta kompetisi keahlian farmasi, keduanya sama sedang diproses.
Pihaknya sekolah  tidak hanya mendidik, tetapi ikut bertanggung jawab pula terhadap para siswanya pasca sekolah, yaitu dengan cara membantu mereka mendapatkan pekerjaan. Sebab SMKN memiliki tanggung jawab terhadap para anak didik yang diajarkan sebagai manusia siap pakai. Konsep ini dilaksanakn dengan cara bersinegi dengan perusahaan  perusahaan di Jawa Barat melalui bursa kerja khusus sekolah.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan, menurut Waka Bidang Humas, untuk kelas 10 (1), dilaksanakan di warung yang ada di sekolah. Sedang bagi kelas 11 serta 12 dilaksanakan di Pusat perbelanjaan Patriot. Malah bila perlu bias dilakukan di luar Garut sepertti Bandung, Jakarta serta kota  kota lain. Malah pernah sampai ke Malaysia dalam melaksanakan PKL tersebut. Yang dalam hal itu dilakukan secara kerja sama dengan perusahaan  perusahaan yang bertaraf internasional.
“ Untuk masalah pembiayaan keperluan PKL tersebut selain dari sekolah juga ada bantuan dari para orang tua siswa “, paparnya.
Prestasi lain yang berhasil disandang oleh SMKN 1 Garut ini, salah satunya berhasil memboyong prestasi sebagai sekolah berwawasan lingkungan ke satu tingkat Kabupaten Garut.
Melihat sarana dan prasarana yang ada di SMKN 1 ini, nampaknya sudah terpenuhi seluruhnya dari mulai ruang kelas, perpustakaan, sarana laboratorium, tempat praktek siswa hingga gedung serba guna tersedia. Malah belum lama ini, pihak sekolah menyelenggarakan kegitan rutin kejuaraan sepak bola sejenis futsal  tingkat SLTP yang digelar lapangan olah raga milik sekolah. Begitu pula dengan masalah ketertiban dan keamanan sangat terjamin, karena sekeliling lokasi sekolah sudah dibenteng serta bagian pintu depan ada petugas keamanan yang selalu siap setiap saat. Dibidang ke siswaan, dilengkapi pula dengan oerganisasi kesiswaan, serta ekstra kulikulernya, Pramuka, Paskibra, PMR, Kesenian, Seni Teater, Seni Musik,Tari,Seni Kriya,Keagamaan DKM, English Club,Story Reading,Debate, Presentation,Quiz, English Day dan Production House Film.-

KARENA MEMPERTAHANKAN EGO SEPULUH TAHUN PISAH RANJANG

ILUSTRASI

Sebut saja namaku Reni (nama samaran. Red ). Aku memang harus mengalami kegagalan dalam rumah tangga. Padahal    sudah membangun keharmonisan rumah tangga itu lebih dari sepuluh tahun. Namun keadaan telah membuat hancur lebur keutuhan  rumah tanggaku  yang sudah lama dibina tanpa tersisa. 
Sebenarnya  bingung, entah permasalahan apa yang telah membuat kehancuran rumah tangga ini. Padahal suamiku tak pernah berselingkuh apalagi berbuat kasar, tapi mungkin faktor ketidak harmonisan itu muncul dari ego kami masing masing. 
Akibatnya , akhirnya timbul perselisihan. Bahkan kami sering bertengkar kecil.Yang lama kelamaan pertengkaran kecil itu pun menjadi sebuah “Bom Waktu” yang bias menghancurkan rumah tangga ini. Lalu pada klimaksnya,kami saling mempertahankan harga diri bahkan  mulai tidak saling menyapa. Dan kondisi seperti itu berlangsung cukup lama juga sehingga ahirnya kami acuh “ bey be “ saja.
Sehari dua hari, sebulan bahkan setahun terus berlalu. Dan kami masing - masing saling mempertahankan frinsip. Lalu ahirnya kondisi rumah tangga yang sudah kubangun selama hampir 10 tahun itu pun berubah. Rasanya kami berada di atas puncak gunung es, semuanya menjadi beku dan  kaku.
Tak terasa ,keadaan rumah tangga kami seperti itu sudah  berjalan hampir sepuluh tahun. Tapi anak anak  termasuk semua keluarga ku tidak ada yang mengetahui keadaan itu. Mereka mengira rumah tangga kami tetap berjalan seperti layaknya rumah tangga yang lain. Dan dihadapan keluarga, kami tidak pernah memperlihatkan keadaan yang sebenarnya.
Memang terasa sangat menyiksa keadaan rumah tangga seperti itu. Namun aku harus pandai bersandiwara didepan orang lain, bahkan didepan anak anak ku sendiri,  menjaga agar mereka tidak mengetahui kalau kami tengah ada masalah. Keadaan seperti ini memang sangat menyiksa dan menyakitkan.
Karena , kami terpaksa pisang ranjang selama sepuluh tahun. Dan selama kurun waktu yang cukup panjang itu aku harus menyembunyikan semua yang kuhadapi di depan semua orang. Bahkan bukan Cuma itu saja, kebutuhan biologis pun sebagai wanita yang normal otomatis tak terpenuhi dalam kurun waktu yang panjang itu. 
Untung, selain ibu rumah tangga  aku punya profesi lain. Sehingga untuk menghilangkan kejenuhan serta hal hal lain bisa kusalurkan lewat kegiatan di kantor, sehingga setiap hari aku bisa menghilangkan perasaan jenuh dan sebagainya. Namun dalam saat - saat tertentu aku tetap merasakan kepahitan serta kehancuran yang tengah kualami sekarang ini.
Banyak teman teman yang menyarankan agar aku bercerai saja , namun keputusan itu di tahan sampai anak anak besar nanti. Memang terkadang akupun berfikiran seperti itu, ingin rasanya mengahiri semua penderitaan ini dengan meminta cerai. Namun yang ku khawatirkan keadaan anak - anak, masa depannya nanti. Karena takut akibat perceraian nanti anak anak menjadi korban.
Setiap hari kami di rumah tak pernah bertegur sapa, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pun kami lakukan masing masing. Suami ku pergi pagi dan pulang malam, begitu juga aku, sama  terpaksa sering pulang malam juga dari kantor. 

Hampir semua orang di kantor sudah mengatahui keberadaan rumah tangga- ku ini, namun karena posisi ku sebagai pimpinan , mereka tidak ada yang berani menanyakan hal itu.Tapi yang paling menyakitkan, manakala aku berteman dekat dengan lelaki lain, rasanya mereka seperti mencibir. Apalagi lelaki yang dekat dengan ku itu statusnya sudah berumah tangga.
Akhirnya terpaksa aku menjaga jarak dengan semua orang, baik laki - laki maupun perempuan. Sebab pernah aku berkawan dekat dengan salah seorang teman perempuan di kantor , namun apa yang dituduhkan mereka pada ku ? Mereka menuduh kalau aku ada hubungan intim dengan sesama jenis….oh…lebih menyakitkan lagi tuduhan yang keji itu !!! Akhirnya aku terpaksa menjaga jarak dengan semua orang, hal itu untuk menghindari tuduhan yang bukan bukan dari orang - orang sekitar ku.
Lama kelamaan akhirnya orang tuaku mengetahui juga.  Sehingga berulang kali ibu  menyarankan, agar  segera mengambil satu keputusan yang sangat bijak. Namun rasanya begitu berat untuk mengambil satu sikap, yang kufikirkan tetap adalah anak - anak. Kalau aku tidak memikirkan masa depan anak anak, mungkin dari dulu juga  sudah mengambil satu keputusan bercerai.
Berulang kali ibu dan semua keluarga ku menasihati, agar aku segera mengambil keputusan. Bahkan ibu- ku sudah langsung meminta agar  bercerai saja. Lalu ku pikir  nasihat ibu dan keluarga ku memang benar. Aku harus berani mengambil satu sikap, aku harus berani mengambil langkah demi masa depan serta kebahagiaan yang selama ini memang tidak pernah kurasakan.
Langkah awal aku keluar meninggalkan rumah, lalu mencari kontrakan sendiri. Dan sekarang rasanya  seperti orang yang tidak memiliki apa - apa, hidup sendirian di rumah kontrakan. Sementara anak anak tinggal bersama ayahnya, namun seminggu sekali kami bergantian mengasuh mereka.
Hampir semua orang tidak ada yang percaya dengan kejadian yang menimpa rumah tanggaku selama ini. Apalagi setelah mendengar  pisah ranjang hampir sepuluh tahun, mereka benar benar tidak percaya. Bahkan ibu dan keluargaku mengatakan, kalau aku ini benar- benar seorang perempuan yang sangat bijak. Bisa menutupi kekurangan dalam rumah tangganya sendiri.
     “ Itu sangat luar biasa.” Puji ibu pada saat kami berkumpul. “ Kau memang seorang istri yang benar benar bijak serta bisa menyembunyikan masalah besar yang terjadi dalam rumah tangga. Bukan waktuyang sedikit sepuluh tahun itu. “ katanya.
Aku tak mengomentari omongan ibu, hanya pura - pura tidak mendengar saja. Padahal jauh di lubuk hati yang dalam ini aku menangis,  memprotes atas nasib yang telah kuterima selama ini. Oh….h sungguh sangat menyakitkan. Apalagi kalau ingat, selama sepuluh tahun aku harus hidup sendiri ditengah  - tengah suami dan anak anak ku. Sungguh aku sebenarnya memprotes nasib yang telah kujalani selama ini.
Namun…Ya sudahlah, apalagi yang harus kusesali ? Semuanya memang sudah terjadi dengan begitu saja. Walau terkadang aku tidak mengerti, kenapa kejadian yang menimpa rumah tangga ku harus berahir seperti sekarang ini ? Apakah ini cukup tragis atau wajar wajar saja ?
Yah…Mungkin goresan nasib ku harus seperti ini, walaupun sebenarnya  tidak pernah mengharapkan atau menginginkan kejadian seperti ini sebelumnya. Kebahagiaan yang abadi, keindahan serta gemerlap cahaya cinta yang sebenarnya kuinginkan dalam menjalin rumah tangga dengan suamiku dulu. Namun  apa lacur yang kudapat ? Ternyata hanya pahit serta kegagalan yang kuterima sekarang ini.
Rasanya Tuhan tidak adil. Namun setelah kufahami, aku baru menyadari. Ternyata manusia hanya memiliki harap dan keinginan saja, sementara yang punya kepastian dan segalanya hanyalah Allah semata. Oh….h hidup memang terkadang dirasakan pahit, bahkan tidak sedikit manusia yang berakhir tragis dalam menjalankan kehidupanya. Semuanya ternyata , hanyalah kehendak Yang Maha Kuasa.  
Memang berat kurasakan mengawali hidup yang baru ini, aku harus sendirian setiap hari. Bahkan setiap malam, aku hanya  ditemani bantal guling dan air mata. Ingin rasanya aku mencari tempat hiburan untuk sekedar menghilangkan perasaan sakit dan pahit ini. Namun tempat yang  bisa kujumpai hanyalah diskotik, KP atau tempat hiburan Karaoke.  Sering aku dan kawan kawan di kantor keluar,untuk sekedar hiburan sambil sedikit menegak anggur. 
Namun ternyata, hiburan seperti itu tidak bisa dijadikan sarana untuk menghilangkan segalanya. Bahkan ternyata  hiburan seperti itu, hanya mampu menghilangkan sejenak perasaan yang tengah kurasakan. Lalu setelah itu, semuanya kembali menghantui dan membebani fikiran ku.
Oh….h aku telah salah jalan. Ahirnya  sadar, ternyata aku harus lebih mendekatkan diri pada Sang pencipta,  harus lebih banyak berdoa dan meminta pada Nya. Mungkin dengan jalan itu lah kebahagiaan yang selama ini kuimpikan, kelak akan datang dan menjadi kenyataan.-   

Pengalaman Reni  warga Garut,yang dituturkan kepada Yayat.Ruhiat dari Majalah Muller. Atas permintaannya, kami tidak menulis nama dan alamatnya secara lengkap.
  



 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons