Para pembaca setia Majalah umum dan selluler yang sangat kami hormati rasanya sangat kurang pas apabila kami terus menyajikan hasil hasil liputan para reporter dilapangan sekedar untuk memenuhi kebutuhan Anda terhadap informasi actual yang sekiranya belum tersajikan oleh media lain, tanpa ada unsur penyeimbang yang bias mencairkan suasana. Terdorong oleh keinginan memenuhi penyajian materi yang benar benar dapat diterima oleh semua pihak, dari jajaran redaktur mencoba menambahkan rubrik yang bersipat menghibur. Rubrik ini materinya sangat tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat parahiangan yang senang guyon. Oleh karena itu materi ini seluruhnya merupakan serial heureuy parahiangan yang agak menjurus ke konyolan tanpa bermaksud menyudutkan seseorang apalagi mengganggu privasinya. Semua pelaku yang ada dalam ceritera ini hanyalah piktif. Adapun kesamaan tempat atau peristiwa itu hanya kebetulan belaka.
Para pembaca yang budiman, kisah ini diawali dengan sebuah kisah ada pasangan suami isteri yang terbilang harmonis. Mereka sejak pacaran hingga menikah dan kini sudah sampai ke jenjang kakek nenek, tetap selalu diwarnai dengan humor dan sendagurau. Maksudnya sangat jelas, yaitu menjaga hubungan antara suami dengan siteri agar selalu hangat dan penuh dengan suka cita. Sebut saja suaminya dikenal bernama Bah Manta dan isterinya Mak Odah. Begitulah mereka setiap hari apabila secara kebetulan ada waktu senggang selalu diisi dengan obrolan atau guyonan yang sangat menghibur. Dikisahkan pada satu malam, Bah Manta tidak seperti biasanya, ia pergi duluan ke kamar tidur dan langsung merebahkan diri tanpa menghiraukan isterinya. Padahal Bah Manta sangat jarang berbuat seperti itu, setiap malam apabila hendak tidur selalu bersama masuk keperaduan. Namun kini ia entah ada apa secara tiba- tiba Bah Manta pergi terlebih dahulu ke kamar tanpa mengajak isterinya. Tidak ada yang tahu apa yang menjadi penyebabnya, maklum di rumah itu kini hanya tinggal berdua sebab kedua anaknya sudah menikah dan memiliki rumah sendiri. Mak Odah yang saat itu hanya terbegong bengong melihat perilaku suaminya itu tidak bias berbuat apa apa kecuali bertanya tanya dalam hati. Sebagai isteri yang sudah mengetahui karakter suaminya, ia tidak langsung menarik kesimpulan jelek, tetapi malah berbuat untuk berpikir kira kira apa yang pantas dilakukan disaat situasi sangat membingungkan tersebut. Kening Mak Odah terlihat berkerut seperti memikirkan sesuatu. Disaat berpikir serius nampaknya Mak Odah mulai menemukan satu cara untuk mencairkan suasana agar tidak terus berlanjut seperti itu. Ia tersenyum, yang kemudian masuk ke kamar tanpa ada basa basi. Lampu di kamar tersebut oleh Mak Odah sengaja dibuat aga tidak terlalu terang dengan cara memasang lampu meja tulis yang biasa dipakai oleh Bah Manta disaat kerja malam menulis sesuatu. Bah Manta sama sekali tidak bergeming dari tempat tidurnya seolah olah tidak terjadi apa apa. Setelah itu Mak Odah mulai menjalankan aksinya, ia pada malam itu sengaja memakai baju tidur yang sudah lama disimpan dilemari. Baju tidur itu merupakan kenang kenangan disaat malam pertama yaitu yang terbuat dari kain sutera tipis apabla dipakai sangat transparan. Dalam piker Mak Odah, biar sudah kakek kakek, pasti akan teringat kembali disaat muda dan sudah pasti suasana yang kering ini akan segera cair.
Para pembaca yang budiman, ternyata konsep Mak Odah itu meleset jauh dari perkiraan, sebab Bah Manta sama sekali tidak bereaksi alias diam, melihat tetapi tidak berubah tetap seperti semula. Kening Mak Odah kini berkerut kembali, namun tidak lama ia tersenyum lagi karena gagal program A kini ada program melakukan membuka baju tidur tersebut dan yang tinggal hanya pakaian dalam secara lengkap bak peragawati akan berenang mengenakan bikini. Ia kini sedikit agak genit berjalan sambil berlenggak lenggok bagaikan foto model tengah beraksi. Pikirnya konsep ini pasti akan berhasil dengan baik. Yaa.. Begitulah yang ini juga sama tidak ada pengaruhnya bagi Bah Manta, alias tetap tidak bergeser sedikitpun ditempat tidur itu. Kini Mak Odah mulai kehilangan kesabarannya, ia berpikir harus berbuat apa.Kenapa aki aki ini sangat bedegong ? Sugan kudu kieu ( barangkali harus begini ), pikir Mak Odah. Ia tanpa berpikir panjang lagi Mak Odah langsung buka baju dan berdiri agak dekat dengan suaminya.
Bah Manta, memang bereaksi ketika melihat isterinya itu berdiri tegak dihadapannya tanpa mengenakan sehelai kainpun. Lantas apa yang dilontarkan oleh Bah Manta. “ Ari maneh naha bet make baju kusut ( kenapa kamu memakai baju kusut ) “. Tanpa senyum. Mak Odah dibuat makin melongo sebab diluar dugaan suaminya berkata seperti itu. Sesaat tertegun karena kurang mengerti, tetapi lama kelamaan akhirnya ketemu dari maksud omongan suaminya itu . “ Gehel dasar aki aki kolot kumaneh na uing wae nu geus kerejut teh ? Nyaneh oge sarua geus kerejut alias keriput seperti baju kusut tidak seger lagi “, ujar Mak Odah sambil mereb ahkan dirinya dikasur dekat suaminya.- Abah ****
0 komentar:
Posting Komentar